Senin, 18 Desember 2017

Pengertian Kerajinan Menurut Para Ahli

Pengertian Kerajinan Menurut Para Ahli

1. Menurut Kusnadi 
pengertian kerajinan yaitu: Kata harfiahnya dilahirkan oleh sifat rajin dari manusia. Dikatakan pula bahwa titik berat penghasilan atau pembuatan seni kerajinan bukan dikarenakan oleh sifat rajin (sebagai lawan dari sifat malas), tetapi lahir dari sifat terampil seseorang dalam menghasilkan suatu produk kerajinan. Keterampilan diperoleh dari pengalaman dan ketekunan dalam bekerja, sehingga dapat meningkatkan tehnik penggarapan suatu produk, kualitas kerja seseorang yang akhirnya memiliki keahlian bahkan kemahiran dalam profesi tertentu.

2.Wiyadi, dkk 
 kerajinan adalah semua kegiatan dalam bidang industri atau pembuatan barang sepenuhnya dikerjakan oleh sifat rajin, terampil, ulet serta kreatif dalam upaya pencapaianya.

3. Soeprapto , bahwa kerajinan merupakan keterampilan tangan yang menghasilkan barang-barang bermutu seni, maka dalam prosesnya dibuat dengan rasa keindahan dan dengan ide-ide yang murni sehingga menghasilkan produk yang berkualitas mempunyai bentuk yang indah dan menarik.

4. Sumintarsih
 dijelaskan bahwa:Kerajinan adalah budaya bangsa yang telah ada sejak zaman nenek monyang, pada mulanya kerajinan timbul karena adanya dorongan manusia untuk mempertahankan hidupnya, keludian lama-kelamaan manusia membuat alat-alat kebutuhan sehari-hari seperti alat pertanian, alat untuk berburu dan berperang, peralatan rumah tangga, dan peralatan mengolah untuk mengolah makanan.

5.Kadjim
 definisi kerajinan adalahsuatu usaha yang dilakukan secara terusmenerus dengan penuh semangat ketekunan, kecekatan, kegigihan, berdedikasi tinggi dan berdaya maju yang luas dalam melakukan suatu karya.

Macam-Macam Limbah

 Macam-Macam Limbah

Limbah didefinisikan sebagai sisa atau buangan dari suatu usaha dan/atau kegiatan manusia. Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia. Tingkat bahaya yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis dan karakteristik limbah itu sendiri.

Karakteristik limbah :
1. Berukuran mikro
2. Dinamis
3. Berdampak luas (penyebarannya)
4. Berdampak jangka panjang (antar generasi)

Faktor yang mempengaruhi kualitas limbah adalah:
1. Volume limbah
2. Kandungan bahan pencemar
3. Frekuensi pembuangan limbah

Limbah dapat diklasifikasikan berdasarkan cara pengklasifikasiannya.

Berdasarkan jenisnya, limbah dapat dibagi menjadi lima, yaitu:

Limbah Beracun

Suatu limbah digolongkan sebagai limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) bila mengandung bahan berbahaya atau beracun yang sifat dan konsentrasinya, baik langsung maupun tidak langsung, dapat merusak atau mencemarkan lingkungan hidup atau membahayakan kesehatan manusia.Yang termasuk limbah B3 antara lain adalah bahan baku yang berbahaya dan beracun yang tidak digunakan lagi karena rusak, sisa kemasan, tumpahan, sisa proses, dan oli bekas kapal yang memerlukan penanganan dan pengolahan khusus. Bahan-bahan ini termasuk limbah B3 bila memiliki salah satu atau lebih karakteristik berikut: mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif, beracun, menyebabkan infeksi, bersifat korosif, dan lain-lain, yang bila diuji dengan toksikologi dapat diketahui termasuk limbah B3.

Macam Limbah Beracun

Limbah mudah meledak adalah limbah yang melalui reaksi kimia dapat menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat dapat merusak lingkungan.

Limbah mudah terbakar adalah limbah yang bila berdekatan dengan api, percikan api, gesekan atau sumber nyala lain akan mudah menyala atau terbakar dan bila telah menyala akan terus terbakar hebat dalam waktu lama.

Limbah reaktif adalah limbah yang menyebabkan kebakaran karena melepaskan atau menerima oksigen atau limbah organik peroksida yang tidak stabil dalam suhu tinggi.

Limbah beracun adalah limbah yang mengandung racun yang berbahaya bagi manusia dan lingkungan. Limbah B3 dapat menimbulkan kematian atau sakit bila masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan, kulit atau mulut.

Limbah penyebab infeksi adalah limbah laboratorium yang terinfeksi penyakit atau limbah yang mengandung kuman penyakit, seperti bagian tubuh manusia yang diamputasi dan cairan tubuh manusia yang terkena infeksi.

Limbah yang bersifat korosif adalah limbah yang menyebabkan iritasi pada kulit atau mengkorosikan baja, yaitu memiliki PH sama atau kurang dari 2,0 untuk limbah yang bersifat asam dan lebih besar dari 12,5 untuk yang bersifat basa.

Limbah Hitam

Limbah hitam (bahasa Inggris: blackwater) adalah air limbah yang berasal dari buangan biologis seperti kakus, berbentuk tinja manusia, maupun buangan lainnya berupa cairan ataupun buangan biologis lainnya yang terbawa oleh air limbah rumah tangga bekas cuci piring, maupun limbah cairan dari dapur.

Limbah Medis

Limbah medis adalah hasil buangan dari suatu aktivitas medis.

Menurut WHO (2005) klasifikasi limbah berbahaya yang berasal dari layanan kesehatan meliputi, antra lain :

Limbah Infeksius: Limbah infeksius adalah limbah yang diduga mengandung bahan patogen (bakteri, virus, parasit atau jamur) dalam konsentrasi atau jumlah yang cukup untuk menyebabkan penyakit pada penjamu yang rentan. Kultur dan persediaan agens infeksius, limbah dari otopsi, bangkai hewan dan limbah lain yang terkontaminasi, terinfeksi atau terkena agens semacam itu disebut limbah yang sangat infeksius. Dalam kategori ini antara lain tercakup :

Kultur dan stok agen infeksius dari aktivitas di laboratorium .
Limbah buangan hasil operasi dan otopsi pasien yang menderita penyakit menular (misalnya: jaringan dan materi atau peralatan yang terkena darah atau cairan tubuh yang lain).
Limbah pasien yang menderita penyakit menular dari bangsal isolasi (misalnya: ekskreta, pembalut luka bedah atau luka yang terinfeksi, pakaian yang terkena darah pasien, atau cairan tubuh yang lain).
Limbah yang sudah tersentuh pasien yang menjalani hemodialisis (misalnya: peralatan dialisi seperti selang dan filter, handuk, baju RS, apron, sarung tangan sekali pakai dan baju laboratorium).
Hewan yang terinfeksi dari laboratorium.
Instrument atau materi lain yang tersentuh orang atau hewan sakit.

Limbah Patologis: Limbah patologis terdiri dari jaringan, organ, bagian tubuh, janin manusia dan bangkai hewan, darah dan cairan tubuh (limbah anatomis) atau subkategori dari limbah infeksius.

Limbah Benda Tajam: Benda tajam merupakan materi yang dapat menyebabkan luka (baik iris atau luka tusuk), antara lain jarum, jarum suntik, scalpel dan jenis belati, pisau, peralatan infuse, gergaji, pecahan kaca dan paku. Baik terkontaminasi maupun tidak, benda semacam itu biasanya dipandang sebagai limbah layanan kesehatan yang sangat berbahaya.

Limbah Farmasi: Limbah farmasi mencakup produk farmasi, obat-obatan, vaksin dan serum yang sudah kedaluwarsa, tidak digunakan, tumpah, dan terkontaminasi yang tidak diperlukan lagi dan harus dibuang dengan tepat. Kategori ini juga mencakup barang yang akan dibuang setelah digunakan untuk menangani produk farmasi, misalnya botol atau kotak yang berisi residu, sarung tangan, masker, selang penghubung dan ampul obat.

Limbah Genotoksik: Limbah genotoksik sangat berbahaya dan bersifat mutagenik, tetratogenik atau karsinogenik. Limbah ini menimbulkan persoalan pelik, baik di dalam area instalasi kesehatan itu sendiri maupun setelah pembuangan sehingga membutuhkan perhatian khusus. Limbah genotoksik dapat mencakup obat-obatan sitostatik tertentu, muntahan, urine atau tinja pasien yang diterapi dengan obat-obatan sitostasik, zat kimia, maupun radioaktif.

Obat-obatan sitotoksik (atau antineoplastik), sebagai subtansi pokok di dalam kategori ini, memiliki kemampuan untuk membunuh atau menghentikan pertumbuhan sel tertentu dan digunakan dalam kemoterapi kanker. Selain memainkan peranan penting di dalam terapi berbagai penyakit neoplastik, obat-obatan ini juga banyak digunakan sebagai agens imunosupresif dalam transplantasi organ atau dalam mengobati berbagai penyakit imunologis. Obat-obatan sitotoksik ini kebanyakan digunakan di unit spesialisasi seperti unit kanker dan unit radioterapi, yang fungsi pokoknya adalah mengobati kanker. Pada Rumah Sakit khusus kanker, limbah genotoksik (yang mengandung zat sitostatik atau radioaktif) diperkirakan mencapai 1% dari keseluruhan limbah pelayanan kesehatan. Limbah yang Mengandung Logam Berat: Limbah yang mengandung logam berat dalam konsentrasi tinggi termasuk dalam subkategori limbah kimia berbahaya dan biasanya sangat toksik. Contohnya adalah limbah merkuri yang berasal dari bocoran peralatan kedokteran yang rusak (misalnya, termometer, dan alat pengukur tekanan darah). Dengan demikian, tetesan merkuri yang tertumpah itu sedapatnya ditutup. Residu yang berasal dari ruang pemeriksaan gigi kemungkinan juga mengandung merkuri dalam kadar yang tinggi. Limbah kadmium kebanyakan berasal dari baterai bekas, panel kayu tertentu yang mengandung tmbal masih digunakan dalam pembatasan radiasi sinar X dan di bagian diasnogtik. Serta sejumlah obatobatan yang mengandung logam berat arsen, tetapi dikategorikan sebagai limbah farmasi.

Limbah Kemasan Bertekanan: Berbagai jenis gas digunakan dalam kegiatan di instalasi kesehatan dan kerap dikemas dalam tabung, cartridge, dan kaleng aerosol. Banyak di antaranya begitu kosong dan tidak terpakai lagi dapat dipergunakan kembali tetapi ada beberapa jenis yang harus dibuang, misalnya kaleng aerosol. Baik gas mulia maupun yang berpotensi membahayakan, pengunaan gas di dalam kontainer bertekanan harus dilakukan dengan sangat hati-hati karena container dapat meledak jika terbakar atau tanpa sengaja bocor.

Limbah Radioaktif: Limbah radioaktif mencakup benda padat, cair dan gas yang terkontaminasi radionuklida. Limbah ini terbentuk akibat pelaksanaan prosedur seperti analisis in-vitro pada jaringan dan cairan tubuh, pencitraan organ dan lokalisasi tumor secara in-vivo, dan berbagai jenis metode investigasi dan terapi lainnya. Radionuklida yang digunakan di dalam layanan kesehatan biasanya berada dalam sumber yang tidak tersegel (terbuka) atau sumber yang tersegel (tertutup rapat). Sumber yang tidak tertutup biasanya berupa cairan siap pakai dan tidak ditutup lagi selama penggunaannya; sumber yang tertutup misalnya zat radioaktif yang terkandung dalam bagian perlengkapan atau peralatan atau terbungkus dalam kemasan antipecah atau kedap air seperti seeds dan jarum.

Limbah Minyak

Limbah minyak adalah buangan yang berasal dari hasil eksplorasi produksi minyak, pemeliharaan fasilitas produksi, fasilitas penyimpanan, pemrosesan, dan tangki penyimpanan minyak pada kapal laut. Limbah minyak bersifat mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif, beracun, menyebabkan infeksi, dan bersifat korosif. Limbah minyak merupakan bahan berbahaya dan beracun (B3), karena sifatnya, konsentrasi maupun jumlahnya dapat mencemarkan dan membahayakan lingkungan hidup, serta kelangsungan hidup manusia dan mahluk hidup lainnya.

Limbah Radioaktif

Limbah radioaktif adalah jenis limbah yang mengandung atau terkontaminasi radionuklida pada konsentrasi atau aktivitas yang melebihi batas yang diijinkan (Clearance level) yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir. Definisi tersebut digunakan di dalam peraturan perundang-undangan. Pengertian limbah radioaktif yang lain mendefinisikan sebagai zat radioaktif yang sudah tidak dapat digunakan lagi, dan/atau bahan serta peralatan yang terkena zat radioaktif atau menjadi radioaktif dan sudah tidak dapat difungsikan/dimanfaatkan. Bahan atau peralatan tersebut terkena atau menjadi radioaktif kemungkinan karena pengoperasian instalasi nuklir atau instalasi yang memanfaatkan radiasi pengion.

Jenis limbah radioaktif

Dari segi besarnya aktivitas dibagi dalam limbah aktivitas tinggi, aktivitas sedang dan aktivitas rendah.
Dari umurnya di bagi menjadi limbah umur paruh panjang, dan limbah umur paruh pendek.
Dari bentuk fisiknya dibagi menjadi limbah padat, cair dan gas.

Berdasarkan karakteristiknya limbah dapat dibagi menjadi empat, yaitu:

Limbah cair biasanya dikenal sebagai entitas pencemar air. Komponen pencemaran air pada umumnya terdiri dari bahan buangan padat, bahan buangan organik dan bahan buangan anorganik.
Limbah padat.
Limbah gas
Limbah Partikel

Jika diklasifikasikan atas dasar asalnya, limbah dikelompokkan menjadi 2 yaitu :

Limbah Organik

Limbah ini terdiri atas bahan-bahan yang besifat organik seperti dari kegiatan rumah tangga, kegiatan industri. Limbah ini juga bisa dengan mudah diuraikan melalui proses yang alami. Limbah pertanian berupa sisa tumpahan atau penyemprotan yang berlebihan, misalnya dari pestisida dan herbisida, begitu pula dengan pemupukan yang berlebihan. Limbah ini mempunyai sifat kimia yang setabil sehingga zat tersebut akan mengendap kedalam tanah, dasar sungai, danau, serta laut dan selanjutnya akan mempengaruhi organisme yang hidup didalamnya. Sedangkan limbah rumah tangga dapat berupa padatan seperti kertas, plastik dan lain-lain, dan berupa cairan seperti air cucian, minyak goreng bekasdan lain-lain. Limbah tersebut ada yang mempunyai daya racun yang tinggi misalnya : sisa obat, baterai bekas, dan air aki. Limbah tersebut tergolong (B3) yaitu bahan berbahaya dan beracun, sedangkan limbah air cucian, limbah kamar mandi, dapat mengandung bibit-bibit penyakit atau pencemar biologis seperti bakteri, jamur, virus dan sebagainya.

Limbah Anorganik

Limbah ini terdiri atas limbah industri atau limbah pertambangan. Limbah anorganik berasal dari sumber daya alamyang tidak dapat di uraikan dan tidak dapat diperbaharui. Air limbah industri dapat mengandung berbagai jenis bahan anorganik, zat-zat tersebut adalah :

Garam anorganik seperti magnesium sulfat, magnesium klorida yang berasal dari kegiatan pertambangan dan industri.
Asam anorganik seperti asam sulfat yang berasal dari industri pengolahan biji logam dan bahan bakar fosil.
Adapula limbah anorganik yang berasal dari kegiatan rumah tangga seperti botol plastik, botol kaca, tas plastik, kaleng dan aluminium.

Jika diklasifikasikan berdasarkan sumbernya limbah dikelompokkan menjadi 3 yaitu:

Limbah Pabrik

Limbah ini bisa dikategorikan sebagai limbah yang berbahaya karena limbah ini mempunyai kadar gasyang beracun, pada umumnya limbah ini dibuang di sungai-sungai disekitar tempat tinggal masyarakat dan tidak jarang warga masyarakat mempergunakan sungai untuk kegiatan sehari-hari, misalnya MCK(Mandi, Cuci, Kakus) dan secara langsung gas yang dihasilkan oleh limbah pabrik tersebut dikonsumsi dan dipakai oleh masyarakat.

Limbah Rumah Tangga

Limbah rumah tangga adalah limbah yang dihasilkan oleh kegiatan rumah tangga limbah ini bisa berupa sisa-sisa sayuran seperti wortel, kol, bayam, slada dan lain-lain bisa juga berupa kertas, kardus atau karton. Limbah ini juga memiliki daya racun tinggi jika berasal dari sisa obat dan aki.

Limbah Industri

Limbah ini dihasilkan atau berasal dari hasil produksi oleh pabrik atau perusahaan tertentu. Limbah ini mengandung zat yang berbahaya diantaranya asam anorganik dan senyawa orgaik, zat-zat tersebut jika masuk ke perairan maka akan menimbulkan pencemaran yang dapat membahayakan makluk hidup pengguna air tersebut misalnya, ikan, bebek dan makluk hidup lainnya termasuk juga manusia

Minggu, 17 Desember 2017

Cara Membuat Paper Bag dari Kertas Kado

Cara Membuat Paper Bag dari Kertas Kado

Paper Bag adalah tas yang terbuat dari kertas, biasanya digunakan untuk membungkus souvenir atau kado. Nah sekarang saya akan berbagi cara membuatnya, cukup simple kok.
Bahan yang digunakan:
1. Kertas kado
2. Lem kertas atau double tape
3. Gunting
4. Tali kur
5. Pelubang kertas
Cara membuatnya:
1. Lipat kertas kado menjadi dua. Setelah itu gunting lipatan tadi menjadi seperti gambar.
2. Lipat salah satu sisinya yang memanjang, jangan terlalu lebar, kurang lebih seukuran dua jari. Dan akan terlihat seperti gambar.
3. Kemudian lipat menjadi dua dengan bagian yang satu lebih lebar, lalu pada sis yang lebar lipat dan rekatkan menggunakan lem atau doble tape, akan nampak seperti gambar.
 
4. Setelah itu, lipat bagian sisi seperti pada gambar, agak lebar kurang lebih tiga jari. Kemudian buka lipatan tadi menjadi seperti di gambar.
5. Lalu lipat kedua sisinya, dan satukan menggunakan lem atau doble tape. Hasilnya akan terlihat seperti di gambar.

6. Untuk pinggir-pinggirnya kita lipat untuk memudahkan dalam membentuk lipatan. Kemudian buka lipatan tadi, dan lipatlah hingga membentuk seperti gambar. Lipatlah dengan rapi agar hasilnya sejajar. 
7. Jika sudah rapi, buatlah lubang untuk meletakkan tali. Jika sudah dipasang tali maka hasilnya akan seperti ini. Dan paper bag siap untuk digunakan.

Mudah kan buatnya. Selamat mencoba!

Membuat Bingkai Foto dari Kardus

Membuat Bingkai Foto dari Kardus


Manyiapkan Alat Dan Bahan Untuk Membuat Pigura Dari Kardus

kerajinan dari kardus 
Sebelum saya menerangkan cara membuat bingkai foto dari kardus, terlrbih dahulu kita mempersiapkan peralatan dan bahan yang kita butuhkan. Bahan utama membuat bingkai foto ini adalah kardus, dan bahan kardus pembuatan foto ini sesuka kamu ingin menggunakan kardus susu, sereal atau kardus mie instan.
Dan juga peralatan yang dibutuhkan untuk digunakan berupa cutter, penggaris, spidol, lem, dan hiasan-hiasan yang ingin kalian gunakan nantinya, terserah kalian ingin mendesain bingkainya nanti seperti apa karena pada saat tahapan terakhir kalian bisa menghiasi luar bingkai foto terserah dengan keinginan kailian sendiri.

Memotong Kardus Sebagai Bahan Dasar Kerajinan Tangan

kerajinan dari kardus
membuat pigura dari kardus
Setelah bahan dan peralatan sudah siap, selanjutnya yang akan kita lakukan memulai langkah pertama. Ambil kardus yang akan kita gunakan kemudian potong sesuai dengan ukuran yang kita inginkan.
Kamu bisa membuat ukuran sesuai dengan yang kalian inginkan, semisal kalian ingin membuat bingkai dengan ukuran 15×20 cm atau 23×28 cm, sesuaikan dengan ukuran foto yang akan kamu pasang nantinya.
Seandainya anda nanti membuat bingkai foto dengan ukuran 23×23 cm, kali lebar bingkai yang diinginkan adalah 5 cm. maka kamu harus memotong kardus dengan menambahkan ukuran 5 cm dari ukuran sebelumnya, jadi ukuran yang akan kamu potong nantinya menjadi 28 x 28 cm, agar nanti bisa menaruh foto kamu pada pigura dari kardus.

Membuat Lubang Foto Pada Kardus Bekas

Cara Membuat Pigura Dari Kardus
membuat pigura dari kardus
Setelah kamu selesai membuat pola dengan ukuran yang sudah kamu inginkan semisal ukuran yang kamu buat sama dengan ukuran diatas yaitu sebagai contoh kamu membuat dengan ukuran 28×28 cm. langkah selanjutnya adalah membuat lubang pada bagian pinggir kardus kamu buat ukuran lebih yaitu 5cm ke tengah,
Cara mengukur seberapa yang akan kita potong cukup mudah, anda tinggal menempelkan foto yang akan kalian gunakan ke kardus yang sudah anda potong tadi. Setelah itu buat pola garis menggunakan spidol, sesuai dengan ukuran foto kamu, selanjutnya anda bisa memotongnya menggunakan cutter, dan berhati-hatilah saat menggunakan benda tajam.

Membuat Pigura Dengan Memberi Garis Dalam Bingkai Foto

Cara Membuat Pigura Dari Kardus
membuat pigura dari kardus
Nah, jika kalian sudah selesai memotong kardus dengan ukuranyang telah kalian sesuaikan dengan ukuran foto kalian langkah selanjutnya, anda bisa memberi hiasan atau memberi lapisan pada luar bingkai kardus yang telah kalian buat tadi menggunakan kertas karton atau bisa juga menggunakan kertas kado, supaya lebih unik dan sederhana.
Tetapi supaya bingkai foto terlihat bagus lagi , ada baiknya kita memberikan double frame, bagaimana caranya kita bisa menggunakan kertas karton yang berwarna putih polos terlebih dahulu. Dengan ukuran lebih kecil dari pada ukuran bingkai luar, anda bisa menggunakan cutter atau gunting agar mendapat hasil yang rapi.

Memberi Lem pada Bingkai Kardus

kerajinan dari kardus
membuat pigura dari kardus
Tadikan kita sudah mengukur dan memotong ukuran pigura, tahapan selanjutnya adalah memberi lem, pada bingkai kardus yang telah kita potong tadi dengan melumurinya menggunakan lem kertas. Usahakan saat memberikan lem pada bingkai dengan rata, supaya pada saat kita menempelkan kertas kartoon atau kerdas kado tadi dapat menempel dengan baik.
Oh iya, jangan lupa lagi sebelum memerikan lem pada bingkai, kamu harus menggunting kertas kado tadi samakan dengan ukuran pigura kardus yang telah kamu buat. Usahakan dapat menutupi semua bagian depan dan belakang bingkai, agar tidak terlihat warna kardus pada bagian luarnya pada saat proses finishing nanti.

Menempelkan Ketas Hias di Pigura Foto Kardus

kerajinan dari kardus
membuat pigura dari kardus
Jika kamu sudah siap dan telah menyelesikan proses memotong kertas hias dan juga memberi lem pada bagian-bagian kertas kardus. Maka tahapan selanjutnya yang harus kalian lakukan adalah menempelkan kertas hias tersebut, pada bagian-bagian kardus yang telah kalian lumuri dengan lem.
Usahakan ketika kalian menempelkan kertas hias atau kertas kataoon tadi, jangan sampai tidak rata. Lebih berhati-hatilah pada saat menempelkan agar kertas hias dengan kardus tidak miring pada saat selesai menempelkannya, karena jika ketas hias tadi sudah menempel dan lem sudah kering kita akan kesulitan untuk mengubahnya, dan kemungkinan jika kita merubah akan merobek pada bagian kardus dan kertas karton yang telah ditemplkan sebelumnya.

Membuat Bingkai Foto Sudah Selesai Kita Hias

kerajinan dari kardus
membuat pigura dari kardu
Hore, kita sudah berhasil menempelkan kertas hias ke bagian luar bingkai foto, terus tahapan yang terakhir, yang harus kalian lakukan untuk menyelesaikan bingkai foto yang telah kalian buat adalah, mengulangi cara membuat bingkai foto dari kardus. Mengapa harus mengulangi lagi, karena kalian membutuhkan 2 bingkai kardus untuk bisa menempelkan foto kalian ke fram foto.
Maka dari itu, kalian membuat satu bingkai lagi, jika kalian sudah menyelesaikan dua bingkai berarti tahapan terakhir sudah kalian lakukan. Dan proses selanjutnya kalian tinggal menempelkan dua bingkai tadi, ke dalam foto yang sudah kalian siapkan dengan menaruh posisi foto ditengah-tengah bingkai foto.

Hasil Akhir Membuat Bingkai Foto Kardus

kerajinan dari kardus
membuat pigura dari kardus

Itu dia contoh bingkai foto dari kardus yang sudah jadi, seperti diatas, kita tinggal memasang foto saja ke dalam bingkai dan bisa kita taruh sebagai pajangan dalam kamar, ruang tamu, atau ruang keluarga bisa kita pasang di manapun. Yuph, Mudah bukan cara membuat bingkai foto dari kardus.
Kita bisa lebih belajar kreatif dari hal apa saja, selagi kita ada kemauan untuk berusaha, Nah bagaimana cara membuat bingkai foto dari kardus diatas, semoga dapat mengatasi kebingunganmu dalam membuat pigura dari kardus ini. Ketika ada waktu kosong.
Cobalah untuk mengajak keluarga untuk membuat kerajinan tangan, yang mana pada dasarnya dapat menambah ide dan kreatifitas seseorang dalam berkarya, sekian semoga bermanfaat mengenai kerajinan dari kardus ini.

Cara Membuat Jam Dinding Dari Koran Bekas


 Cara Membuat Jam Dinding Dari Koran Bekas


Bahan dan Alat Membuat Jam Dinding Unik Dari Koran Bekas
- Koran Bekas atau Majalah Bekas
- Gunting
- Jarum
- Benang
- Kepingan CD
- Mesin Jam yang masih utuh (lengkap dengan jarum jamnya)

Cara Membuat Jam Dinding Unik Dari Koran Bekas

  1. Pertama, sediakan bahan dan peralatan yang dibutuhkan.
  2. Lalu gulung-gulung koran atau majalah bekas seperti pada gambar di atas.
  3. Selanjutnya lipat koran atau majalah menjadi dua gulungan.
  4. Kemudian lubangi menggunakan jarum dan masukkan benangnya.
  5. Rangkai gulungan koran atau majalah memakai benang sampai membentuk lingkaran (lihat gambar)
  6. Selanjutnya letakkan kepingan CD tepat di tengah-tengah lingkaran.
  7. Lalu buatlah angka pada kepingan CD tersebut.
  8. Kemudian pasang mesin jam beserta dengan jarum jamnya.
  9. Pasanglah baterai jam dan pastikan bahwa jam dinding dapat berfungsi dengan baik.
  10. Jam Dinding Unik Dari Koran Bekas pun siap untuk digunakan.
Demikianlah cara membuat jam dinding unik dari koran bekas yang dapat anda buat sendiri di rumah, mungkin dengan kehadiran jam unik ini dapat membuat anda semakin lebih memperhatikan lagi waktu, agar anda dapat mengatur waktu kerja maupun waktu tidur anda dengan baik.

Terimakasih telah meluangkan waktu anda untuk membaca artikel ini, semoga tulisan ini dapat bermanfaat dan berguna bagi anda. Jika anda punya pertanyaan, silahkan tinggalkan pesan anda pada kolom yang telah disediakan,

selamat mencoba dan semoga sukses.

Membuat Kotak Tisu Dari Kertas Bekas

 

 Membuat Kotak Tisu Dari Kertas Bekas

Kotak tisu dari kertas ini merupakan salah satu pemanfaatan bahan limbah yang sudah tidak terpakai agar dapat terpakai kembali sehingga menjadi lebih bermanfaat. Kertas bekas sering kali kita jumpai di hehidupan sehari-hari. Contoh saja dari kertas bekas yang sering kita jumpai adalah koran bekas yang memang sudah lama dan beritanya sudah ketinggalan. Jadi sangat sayang sekali kalau kertas tersebut kita buang, dan lebih baik kita gunakan untuk membuat kerajinan atau karya yang lebih bermanfaat.
Nah sepertinya masih belum banyak yang tau kalau kertas bekas itu bisa kita pakai sebagai kotak tisu, kalau kalian penasaran bagaimana cara membuat dan juga alat dan bahan apa saja yang diperlukan silahkan simak materi nya sebagai berikut/

Bahan untuk Membuat Kotak Tisu dari Kertas Bekas

Berikut adalah bahan-bahan yang digunakan untuk membuat kotak tisu dari kertas bekas (bahan limbah).
cara membuat kotak tisu dari kertas bekas
alat dan bahan untuk membuat kotak tisu dari kertas bekas
  1. Karton.
  2. Kardus, usahakan kardus bekas sepatu atau yang bentuknya mendekati/mirip.
  3. Kertas koran/majalah (bekas) secukupnya.

Alat untuk Membut Kotak Tisu dari Kertas Bekas

Berikut akan saya jelaskan alat yang harus dipersiapkan jika ingin membuat kotak tisu dari kertas bekas. Harap bedakan alat dengan bahan. Alat berbeda dengan bahan, jika bahan bisa habis digunakan maka alat adalah sesuatu yang dibutuhkan untuk membuat sesuatu yang tidak akan habis.
  1. Gunting.
  2. Penggaris.
  3. Pensil.
  4. Double Tape.
  5. Lakban.

Cara Membuat Kotak Tisu dari Kertas Bekas

Tahap 1: Membuat gulungan kertas.
  1. Potong kertas koran bekas menjadi dua bagian lalu gulung kertas tersebut sehingga menjadi bentuk seperti tongkat. Buatlah gulungan kertas ini sebanyak yang dibutuhkan. Usahakan gulungan memiliki besar yang sama dan gulungan tersebut rajin. Agar gulungan kertas tidak terlepas atau membuka kemabali, pada akhir gulungan kertas dikunci dengan menggunakan double tape.
  2. Potong gulungan kertas sesuai dengan panjang, lebar,dan tinggi kotak sepatu yang ada.
membuat kotak tisu dari kertas bekas
Tahap 2: Menempelkan gulungan kertas. 
  1. Untuk bagian atas kotak tisu yang akan kita buat, buatlah lobang sesuai dengan ukuran tisu yang akan kita masukan. Ukurlah menggunakan penggaris panjang dan lebar yang akan dibuat lobang tersebut. Potonglah bagian yang tidak digunakan tersebut menggunakan gunting (kardus sepatu berlobang bagian atasnya).
  2. Pasanglah double tape pada masing-masing ujung kotak sepatu, agar lebih kuat bagian tengah juga diberi dauble tape (ada tiga double tape untuk tiap sisi kotak sepatu).
  3. Tempelkan gulungan kertas  yang sudah dipotong sesuai dengan ukuranya satu persatu dan usahan gulungan kertas tertata dengan rapi. Ikatlah bagian pinggir gulungan kertas yang sudah tertata tersebut dengan menggunakan lakban. Pemasangan lakban juga harus rapi agar kotak tisu yang kita buat nantinya juga rapi.
  4. Tutuplah semua bagian kotak sepatu tersebut dengan menggunakan gulungan kertas, sehingga semua bagian kotak sepatu tersebut tertutup oleh gulungan kertas. Rapikan dengan menempelkan lakban pada ujung masing-masing sisi kotak sepatu.

Cara Membuat Kotak Alat Tulis

Cara Membuat Kotak Alat Tulis
Bahan dan Alat :
a. Kertas Hvs ukuran A4 – 2 lembar
atau kertas ukuran lain, termasuk halaman majalah
b. Lem
c. Kedua tangan sobat – untuk lipat melipat ^_^

Cara Membuat Kotak Alat Tulis dari Kertas

Cara Membuat Box Atk / Alat Tulis Kantor dari Kertas
1. Membuat dasar box
Ambil 1 lembar kertas A4 (atau ukuran lain untuk membuat box dengan ukuran berbeda).
a. Potonglah salah satu sisi panjangnya sehingga kertas persegi panjang tersebut kini menjadi kertas bujur sangkar / kotak sama sisi.
b. Lipat kertas secara pas di tengah secara diagonal, lalu lipat lagi pas di tengahnya, teruskan melipat beberapa kali pas ditengah untuk kemudian buka semua liptan tersebut sehingga menghasilkan garis garis bantu (seperti pada gambar).
c. Lanjutkan melipat kertas

sesuai gambar hingga kertas berubah bentuk menjadi box, 
dengan panduan :
- Bidang warna putih = bagian depan kertas
- Bidang warna kuning = bagian belakang kertas
- Garis merah = dilipat kedalam
- Garis biru gelap = dilipat keluar
2. Membuat dinding box
Ambil lagi 1 lembar kertas A4, kali ini tidak ada yang perlu dipotong,
a. Lipat kertas pas ditengah secara memanjang, kemudian dilipat lagi 1 cm sebagai penebal atau penguat bibir atas dinding box.
b. Lanjutkan melipat kertas 3x atau sesuai gambar untuk menghasilkan dinding box 4 sisi.
c. Coba masukkan kedalam dasar box pertama tadi apa sudah pas, bila oke … silakan dilem dinding yang bersinggungan agar dinding box tersebut tidak roboh saat ada beban dari alat tulis.
3. Membuat tutup (optional)
Para sobat BintangTop.com juga dapat membuat cover atau penutup atas jika mau, gunakan cara yang sama dengan cara nomor 1 diatas, barang kali dipakai untuk menyimpan barang-barang yang perlu ditutup.
Cara Membuat Box Atk / Alat Tulis Kantor dari Kertas
Kotak pensil dan alat tulis kantor telah jadi, taruh di meja dan masukkan segala barang yang diperlukan, seperti pensil, penghapus, pena, spidol, stipo, cutter, stabilo dan sebagainya deh sebagai penyimpan uang ricikan / coin recehan juga bisa

Cara Membuat Lilin

Membuat lilin sendiriCara Membuat lilin sendiri
Cara Membuat Lilin Sendiri



Bahan Membuat lilin sendiri:
Paraffin, Pewarna, parfum (bisa dibeli di toko kimia)
Benang kasur,
Peralatan Membuat lilin sendiri:
- botol bekas selai, mayones, atau lainnya (cari yang berlubang lebar dan kaca tebal, jangan lupa cuci bersih dan keringkan dahulu)
- panci kecil
- Gelas kecil (transparan jika lilin ingin berwarna-warni)
- Tusuk sate (jika terlalu panjang dapat di potong, tapi harus lebih panjang daripada diameter mulut gelas)

Persiapan awal Membuat lilin sendiri:

- Ikat benang kasur di tengah tusuk sate

- Simpan tusuk sate diatas gelas

- Atur agar benang jatuh ke dasar dan tetap berada ditengah gelas
Pembuatan Lilin:
- Masukan potongan parafin ke dalam botol bekas

- Isi panci dengan air 1/3 tinggi panci dan letakan botol berisi parafin di dalamnya

- Lalu panaskan dengan api kecil
- Aduk perlahan hingga mencair
- Tambahkan warna, sedikit demi sedikit hingga mendapatkan warna yang dikehendaki
- Angkat panci dari api, lalu tambahkan parfum/aroma ke dalam paraffin
- Tuang paraffin cair ke dalam gelas

Tips Membuat lilin sendiri:

- agar sumbu lebih tegak, bisa dicelupkan terlebih dahulu ke paraffin cair

- gunakan sendok makan saat menuangkan paraffin cair jika mulut gelas kecil

- Jangan keluarkan botol dari panci berisi air agar paraffin tetap cair
- jika ingin membuat warna berlapis:
Tuangkan 1-2 sendok makan warna A, dinginkan hingga keras
Lalu tambah 1-2 sendok warna B, dinginkan kembali hingga keras
Ulang ke warna A atau ke warna C, dst

- Jika warna lilin ingin lebih bergradasi (bercampur):
Sama dengan proses lilin lapis, hanya saat menuangkan lilin berwarna B tidak usah menunggu lilin berwarna A mengeras

- Jika lilin ingin lebih menarik:
beri tambahan lilin malam berwarna-warni yang biasa dimainkan anak-anak, dan tempelkan pada permukaan dalam gelas (bentuk agar berupa bunga, daun atau lainnya jika dilihat dari luar gelas). Lalu tuangkan paraffin cair (jangan terlalu panas, agar lilin malam tidak ikut mencair)

- Ingat walau lilin berwarna-warni, parfum harus sama
- Sering-sering latihan dan berkreasi agar menghasilkan lilin yang lebih
cantik